Kamis, 18 April 2013

[Dream Journal] My First Lucid Dream


Play Music: Yuki Daruma by Tegomassu

Ah! You are here ^^
Come on in ~

Kalian membaca postingan ini karena penasaran akan sesuatu, am I right?
Yup, Lucid Dream pertama saya tentu saja!

Saya mendapatkan Lucid Dream pertama pada hari ke-4 latihan saya.  Pasti kalian bertanya – tanya bagaimana rasanya? Bagaimana bisa terjadi? Dan apa yang saya lakukan pertama kali disana?

Well, sebenarnya itu terjadi secara spontan, tidak sengaja atau mungkin karena beruntung saja, karena saya tidak melakukan metode apapun ketika saya tidur. Saya hanya melatih hypnagogia saja sampai tertidur dengan niat semoga saya beruntung malam ini.



Sekedar kiasan simple untuk perasaan saya terhadap Lucid Dream, well, seperti mendengar lagu Yuki Daruma dari Tegomassu, setiap mendengar mereka bernyanyi, ada perasaan aneh yang selalu mengganggu, bahagia dan sedih seperti datang bersamaan. Kalian akan mengerti bagaimana perasaan saya jika kalian mendengarnya ^^. Musik dan arti dari lagu itu yang mewakili perasaan saya.

Ini terjadi di kamar saya sendiri. Malam itu saya tidur tepat jam 3  malam, dan yah memang itulah jam tidur saya. Sebelumnya memang saya terlalu banyak membaca artikel Rebecca tentang Lucid Dream dalam sehari. Dan sebelum saya tidur, saya membaca kembali jurnal mimpi saya dan berdoa sebelum saya tidur. I close my eyes dan bilang ‘semoga lucid malam ini’, dan mulai berlatih hypnagogic seperti biasa sampai saya terlelap dan ga sadar sama sekali.

Kira kira sekitar jam 6 subuh saya bangun. I open my eyes, liat ke arah jam, lalu ke arah jendela, ‘masih gelap’ dan saya tidur kembali.  Entah kenapa, ga lama kemudian, saya terbangun lagi, open my eyes once more dan melihat ke arah jendela, keadaan di luar sudah mulai terang. Sebenarnya saya berniat untuk tidur kembali karena masih merasa ngantuk, tapi, tiba tiba saja ada yang menahan pandangan saya di langit – langit kamar, ada yang tidak beres! Dan memang ada yang salah!

Saya melihat sesuatu! Yah sebuah tali! Tali hitam seperti digantung di langit – langit kamar saya, dan saya tahu persis, saya TIDAK pernah menggantung apapun di langit – langit kamar saya! Itu yang membuat saya tersentak dan langsung menyadari kalo saya bermimpi. LUCID!!

Tali itu seperti mewakili kotak pandora mimpi saya, karena waktu saya mengangkat sedikit badan untuk lebih memastikan kalo saya tidak berhalusinasi, tali itu bergoyang seperti di tiup angin, dan berulang kali saya bilang pada diri saya ‘ini lucid, ini lucid’. Dan ga lama kemudian, percaya atau tidak, kamar saya mulai bertransformasi, dan lucunya, reaksi saya cuma bisa bengong, mata membelalak dan perasaan saya jadi ga karuan.

Seperti pindah ke dimensi lain, tapi ga berpindah tempat, saya masih di dalam ruangan yang mirip dengan kamar saya atau mungkin itu memang kamar saya. Kondisi ruangan hanya diterangi lampu tidur, nuansa lampu hijau dan pink, cahayanya berputar – putar di dalam ruangan, seperti lampu diskotik tapi gerakannya pelan dan rasanya hangat. Di langit – langit ruangan itu banyak gaun gaun yang di gantung entah ada berapa banyak. Ruangan itu seperti lemari versi raksasa, karena di sekeliling ruangan penuh dengan berbagai macam model lemari tak berpintu dan banyak baju di dalamnya. Di sudut ruangan ada meja rias yang besar dan ada beberapa benda yang mengapung seperti berada di luar angkasa.

Saya bangun dan duduk, melihat tangan, dan bilang ‘ini mimpi’ dan perasaan saya mulai tenang. Dan waktu itu langsung teringat dengan beberapa hal dari artikel yang saya baca. “Tolong bantu saya untuk bangun” itu yang pertama kali keluar dari mulut saya. Dan yah, saya sedang berbicara dengan alam bawah sadar saya, walaupun saya ga lihat tapi saya yakin dia ada disitu. Dan tiba – tiba badan saya keangkat dengan sendirinya dan saya berdiri! Sekali lagi, takjub!

Saya berjalan ke sisi tempat tidur, lantainya dingin dan saya mulai merhatiin gaun gaun yang digantung di langit – langit ruangan. Sempat terpikir di kepala saya untuk nyoba salah satu gaun disitu, “tolong bantu saya memilih”. Kalian pasti tahu saya ngomong dengan siapa. Sedikit panik waktu badan saya diangkat untuk kesekian kalinya, seperti di bimbing ke satu lemari di sudut ruangan, dan yah saya ga usah repot repot berjalan kesana sepertinya. Dia menunjukkan saya baju yang pas (menurutnya), tapi, ntah kenapa saya ga suka dengan modelnya dan saya bilang “mungkin ga usah aja” dan saya di turunkan kembali. Waktu itu pandangan saya mulai kabur dan saya panik! Takut kesempatan saya hilang begitu saja, saya langsung teriak “Ayo! Lebih jelas lagi” dan “WHUZZ” ruangan itu seperti di zoom lebih dekat dan lebih jelas, sedikit kaget tapi lumayan lega.

Nah, saya mulai lagi meriksa ini itu, dan jujur, waktu itu saya ga pernah bisa berhenti senyum. Terlalu senang sepertinya, tapi ga saya ungkapin dengan loncat loncat kegirangan, saya takut kalo sampai kebangun. Kesadaran saya dalam mimpi tidak ada bedanya dengan waktu saya bangun di dunia nyata. Dan saya tidak bercanda soal itu.

Sebenarnya saya sedikit kesepian karena cuma sendiri. Jadi yah karena butuh teman, saya coba ngajak alam bawah sadar saya untuk nunjukin dirinya. “Neh~ dear, kita boleh ketemu? Boleh yah?”, ga ada respon sih awalnya, tapi dalam pikiran saya, harus yakin! Jadi saya coba lagi “Boleh yah~” . Dan tidak lama kemudian, saya tersentak! waktu cermin di meja rias itu goyang goyang, cerminnya seperti berubah jadi lentur, lama lama berubah jadi liquid, dan apa yang terjadi? “ya ampun” Saya bengong untuk kesekian kalinya, seperti tidak percaya tapi benar benar terjadi.

Dari dalam cermin, muncul rambut warna coklat tua, wajah, tangan dan TADAA! Dia muncul begitu saja di hadapan saya, sambil liatin saya dengan mata abu – abunya. Di depan saya berdiri anak kecil yang tingginya hanya selutut, dan percaya atau tidak, yang berdiri di depan saya itu seperti Boneka BJD yang biasa foto fotonya saya kumpul di galeri saya (saya punya gambar yg mirip), berwajah boneka, rambutnya pendek, warna coklat tua. Ekspresi wajahnya datar tapi ntah kenapa saya SENANG dengan kehadirannya. Langsung saja saya peluk! Dan sambil senyum senyum saya tanya namanya dan apa yang dia jawab? “Shura”, ih jepang banget namanya! Begitu menurut saya dalam hati. Suaranya kedengaran tidak seperti anak kecil dan yang membuat saya heran itu, kenapa dia memilih nama ‘Shura’, padahal nama itu ga pernah terlintas di pikiran saya sama sekali! Tapi entahlah, saya seperti suka dengan nama itu. “Neh Shura~ kita berteman yah sekarang” dan dia cuma ngangguk.

Waktu saya minta Shura nunjukin sesuatu yang menarik, ntah kenapa pandangan saya mulai kabur lagi. Oh Iya! Kenapa saya bisa Lupa! Saya rasa karena terlalu asik dengan Shura, saya benar benar lupa total buat ingetin diri saya kalo sy mimpi! Pandangan saya mulai gelap, dan sepertinya Shura sedang bilang sesuatu, tapi terlambat! Rasanya kayak di serang kantuk hebat dan badan saya lemas dan blank! Saya ga ingat apa apa lagi setelah itu.
--

Yup! Begitulah yang terjadi di dalam lucid dream pertama saya. Sampai sekarangpun, masih saya ingat dengan jelas bagaimana sosok shura dan ruangan itu. Saya seperti ga percaya kalo hal itu benar benar terjadi dalam hidup saya and that is AWESOME moment that I ever had in my life.

And yeah~ kalo kalian berpikir saya cuma mengarang cerita dan berbohong soal LD ini. Itu terserah kalian saja. Tp saya rasa, saya bukan satu – satunya orang yang pernah mengalami hal ini. Dan juga, kalo saya memang punya waktu untuk mengarang cerita bualan seperti ini, lebih baik saya gunakan untuk melatih Lucidity saya dan ngepost sesuatu yang lebih berguna. Semua tergantung dari kalian bagaimana menanggapi ini.

Kalo kalian tidak percaya dengan hal ini sebaiknya kalian abaikan saja. Karena kebanyakan non-lucid dreamer menganggap Lucid Dreamer seperti saya ini sedang sakit jiwa. And you know what? I feel pity for you all, kalian menganggap kami seperti itu, karena kalian tidak pernah mengalami hal ini. Please, look us in positive way.

Saran saya, bagaimana kalo kalian sendiri yang mencobanya? :]

“For me LD is the most amazing world that God created for us, and because of this I’d never think that God isn’t fair to us! God is Amazing!”

I love Allah more and wanna give my thanks to Allah for this Lucid Dream World.

** Side Story of my Lucid Dream

Beberapa hari belakangan ini, semenjak Lucid dream pertama saya. Saya terus-terusan berpikir kenapa alam bawah sadar saya memilih nama Shura untuk mewakili dirinya.

Well, jujur saja, saya menangis waktu tau arti sebenarnya dari nama itu, dan saya sadar akan sesuatu.

Ini mungkin pertama kalinya, saya membuka privasi saya ke publik. Tapi, bukan dengan maksud membuka aib keluarga. Hanya sebagai renungan saja.

Well, jujur saja, saya berasal dari keluarga broken home. Orang tua saya berpisah waktu saya duduk di bangku kelas 2 SMA. Dan itu salah satu masa terburuk di kehidupan saya. Saya satu – satunya anak perempuan di keluarga sy, dan kondisi keuangan di keluarga saya bisa di bilang mampu atau mungkin lebih. Tapi, apa kalian tahu? Sekalipun keinginan sy selalu terpenuhi, sy tidak pernah merasa senang dengan hal ini dan sampai saat ini, saya tinggal dengan ayah sy.

Semenjak orang tua saya berpisah, jujur saja, saya jadi orang yang tertutup, anti sosial, jarang tersenyum dan sy jarang berbicara dengan orang lain, apalagi dengan orang yang tidak saya kenal. Saya tidak peduli dengan kehidupan orang lain apalagi mau mencampuri urusan orang lain. Itu karena saya benar benar tidak peduli dengan orang orang di sekitar saya, termasuk keluarga saya sendiri.

Seiring waktu, sejak naik ke kelas 3. Saya mulai banyak bertingkah dengan cara mencari perhatian, saya malas ke sekolah, sering pura pura sakit, berbohong dan selalu mengurung diri di kamar, dan kalian tau? sahabat sahabat saya lah yg menopang sy dlm masa masa tersulit saya, dan saya bersyukur akan hal itu. 

Tapi, sahabat saja tidak cukup untuk saya. Saya pun selalu bertingkah di depan ayah saya dan pastinya saya sering di marahi oleh ayah saya, sekecil apapun kesalahan saya, sy tau itu demi kebaikan saya dan sy tau beliau syg dengan sy! Tapi ntah kenapa, muncul perasaan benci dan saya semakin tidak peduli dengannya. Di sisi lain, sy jauh dengan ibu dan terkadang sy rindu dengan sosoknya.

Karena saya jarang bersosialisasi dan menjadi tipe penyendiri, dan jujur saja, saya lebih nyaman seperti itu. Banyak orang yang tidak suka dengan keberadaan saya, termasuk keluarga besar saya sendiri. Jika keluarga besar saya berkumpul, saya lebih memilih di kamar sendirian. Mungkin karena sudah terbiasa dengan hal itu. Kalo pun saya muncul di hadapan mereka, saya bakal jadi santapan mereka, mulai dengan menyindir atau menatap saya dengan perasaan tidak suka. Tapi, sekali lagi, saya tidak peduli dengan hal itu. Dalam percintaan pun, saya dulunya seseorang yang suka mempermainkan laki – laki, mempermainkan dalam arti menduakan mereka. Dan yah saya selalu berakting seperti cewek lugu di hadapan mereka, dan itu yang membuat saya muak!

Kalo pun ada yang mencari masalah, paling paling mereka hanya mengancam saja, dan saya bersyukur dengan imej saya yang tidak banyak bicara ini. Saya jarang berekspresi, kalo senang saya hanya senyum saja dan kalo ada yang membuat saya marah, sekali lagi saya cuma senyum saja. Sekalipun saya ingin menangis, saya lakukan saat orang orang tidak ada yang melihat.

Dan jika kalian ingin tau arti dari nama itu, Shura dalam Rusia berarti “Pembela Manusia”, dalam Islam berarti “Musyawarah” dan dalam jepang berarti “Monster yang mencintai dirinya sendiri”. So yeah~ apa yang bisa kalian mengerti dari arti nama itu? Itu seperti pukulan keras dalam diri saya, Shura berusaha menyampaikan sesuatu bahwa saya harus lebih terbuka (musyawarah) dan peduli pada orang lain (pembela manusia) karena saya hanya mencintai diri saya sendiri. Mengejutkan sekaligus menyedihkan, eh?

Sosok anak kecil yang mewakili shura pun menyampaikan pesan bahwa selama ini saya bertingkah seperti anak anak! Dan sekarang saya sadar akan hal itu. Semua itu benar adanya! Satu pukulan mutlak untuk saya! Dan masih banyak yang ingin saya tanyakan pada shura, jika saya bisa masuk kembali ke dalam Lucid Dream sy. Namun beberapa hari ini, saya sulit masuk kesana, entahlah, mungkin karena ada perasaan takut mengetahui diri saya yang sebenarnya.

Apa yang berusaha saya sampaikan ke teman teman semua adalah jangan gunakan Lucid Dream sebagai tempat pelarian kalian atau tempat kalian balas dendam atau pun sekedar memenuhi hasrat kalian saja yang tidak terpenuhi di dunia nyata. Tapi jadikan dunia ini sebagai media untuk mencari jati diri kalian yang sebenarnya.

Semoga kalian bisa mengerti arti sebenarnya dari Lucid Dream ini, dan juga semoga lewat cerita ini, kalian bisa menemukan jati diri kalian, jika kalian memutuskan untuk masuk ke dunia lucidity ini. Saya ingin membantu kalian, apa lagi yang kehidupannya mirip seperti saya. Saya tau bagaimana rasanya. So yeah~ I hope u find the answer of ur life.

See you on my next post guys ^^ .. Terima kasih sudah berkunjung ..


 Sosok Shura dalam Lucid Dream saya, kurang lebih seperti ini! Tapi, bayangkan dia dengan rambut coklatnya ^^


“I miss you”
“Satu keajaiban dalam hidup yang penuh dengan senyuman, namun”
“Perpisahan sedang mengikutiku”
“Jangan menangis, simpanlah semua kenangan dalam dirimu”
“Selamat tinggal adalah janji untuk bertemu  kembali”
[Tegomassu – Yuki Daruma]


Regards,
Aihara Megumi



Leave Something??

8 komentar:

  1. Wow lengkap bgt hahaha... XD
    Btw bru mulai blogging yang ?

    BalasHapus
  2. keren kak, (y)
    saya baru mengenal lucid dream kemarin, dan saya penasaran ingin mencobanya,,
    jadi cara yg mna yg harus saya pake kak?? ^^

    tpi kak, di saat kk sdang LD apa kk sendiri d dlm mimpi ?
    Dan apakah terbayang hal2 yg seram oleh kk??

    Soalnya saya penakut kak, saya takutnya nnti malah terpikirkan hal yg lain2 ^^

    jadi menurut kk bgaimna?? ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf maaf baru saya respon.. Kalo dalam LD sendiri awalnya itu malah takjub jadi ga sempat kepikiran hal-hal yg nakutin padahal wktu mau tidur itu ktakutan stgh mati kalo* ada hal yang seram trjadi .. mungkin klo pemula bisa di mulai lewat DILD, secara instan saja.. tpi itu tergantung keberuntungan juga sih .. Tapi kalo banyak latihan pasti bisa ^^

      Hapus
  3. Keren pren, gw sampe hampir nangis liat crita kmu, tpi brhubung di warnet g bisa nangis deh, kan malu apalagi gw laki. -_- tpi emang great banget shura tuh artinya, dan aku skarang mengerti bahwa lucid dream itu bisa memperbaiki sikap kita dengan adanya sesuatu yg kita inginkan dan tau arti dari apa yg kita inginkan.


    Iman Maulidi.....
    FB Iman Freecs

    BalasHapus
  4. Jadi pengen tau kakak Megumi umur berapa sekarang,saya 18
    Btw welcome to 2020

    BalasHapus

Leave a comments so I know what you think :3