Sebagai lucid dreamer, mendapat lucid dream setiap tidur (walaupun ga setiap hari) udah hal biasa. Jadi setiap sadar dalam mimpi, itu bukan sesuatu yang 'luar biasa' lagi karena udah menjadi kebiasaan.
Begini, sebelumnya saya minta maaf kalau postingan ini bisa menyinggung beberapa pihak. Bukannya sebagai lucid dreamer saya lantas merasa hebat dan lebih tahu soal dunia sana, bukan begitu maksudnya. Cuma, saya mau sedikit meluruskan pemikiran kawan-kawan semua soal lucid dream ini.
Saya agak sedih & maaf, heran, waktu tahu beberapa orang yang bercerita soal pengalaman LDnya (re: lucid dream, saya singkat aja begitu) Bukannya saya ga percaya, bukan. Cuma agak ganjil dengan ceritanya. Karena, setahu saya LD yang selama ini saya alami setiap tidur itu berbeda dengan cerita orang-orang yang saya kenal. Entah mungkin karena mimpi setiap orang itu berbeda atau mungkin karena mereka terjebak dengan mimpi mereka sendiri? Saya ga tahu kalau soal itu.
Salah satu yang mengganjal tentang pengalaman kawan-kawan yang merasa ngalamin LD itu adalah saat mereka bilang "orang-orang disana ninggalin mereka". ini salah satunya, karena masih banyak lagi yang ganjil.
Disitu saya juga bilang kalau "ga selamanya LD itu menyenangkan" dan sepertinya terjadi salah paham. Saya ngomong begitu artinya bukan dalam soal kondisi disana. Maksudnya bukan karena orang-orang atau dunianya makanya jadi ga menyenangkan. Tapi ada hal yang lain yang nanti saya ceritakan dipostingan yang lain.
Well, orang-orang di dalam LD itu.. Ini untuk yang benar-benar ngalamin LD yah.. Mereka semua bergerak atas keinginan kita. Kalau kita merasa ditinggalkan, mungkin karena kita sendiri yang minta. Tapi, kalau mereka ninggalin kita 'BUKAN' karena keinginan kita. Mohon maaf kalau saya bilang kita itu sedang dikecoh mimpi sendiri alias itu MASIH fase mimpi abstrak atau menuju LD yang biasa kita alami.
LD itu punya banyak cara untuk dimasuki. Salah satunya yaitu lewat fase mimpi abstrak itu. Bukan langsung tidur terus "Hore... Saya LD" hahaha, ga begitu juga, kecuali kalau memang disengaja lewat teknik tertentu. Tapi, kadang walaupun disengaja lewat teknik tertentu, kita masih bisa terjebak di mimpi abstrak. Jadi hati-hati jangan sampai terkecoh.
Saya pernah ngalamin hal yang sama. Situasinya mirip dengan yang saya sebut diatas.
Waktu mimpi abstrak, ada beberapa orang yang mau nyakitin saya. Selain itu, ada juga 2 orang lain yang ga saya kenal sama sekali, tapi kok malah dekat rasanya, seperti udah kenal lama gitu. Nah.. Waktu itu situasinya malam, karena langitnya gelap. Pas saya mau diserang beberapa orang itu, 2 orang ini malah lari ketakutan ninggalin saya sendiri. Pastinya saya ketakutan setengah mati donk, mau ikutan lari juga udah ketinggalan. Minta tolong mereka ga mungkin balik, buktinya lari. Kalau mau dilihat udah kayak film-film, pas ada orang yang mau dibunuh itu, tahu kan reaksinya? Saya juga gitu. Lemes, pucat, gemeteran.
Saya bilang kayak gitu karena mimpinya terlalu Vivid (Jelas) kayak kenyataan.
Karena lemes ketakutan akhirnya ga sanggup berdiri, kayak 'udah pasrah deh mau diapain'. Tapi namanya kalau kita ketakutan, pasti ada juga rasa ingin melawan karena takut disakiti. Lihat kiri kanan, niatnya mau nyari batu buat dilempar. Ini nih yang bikin geli. Saya malah nemu batu bentuknya murni segitiga (ujungnya runcing) yang seumur-umur ga pernah saya lihat dalam hidup. Hahaha. Geli aja rasanya sampai akhirnya sadar sendiri kalau lagi mimpi.
Mungkin karena lucu *beneran bentuk batunya itu bikin geli* saya malah ketawa pas sadar. Terus, mungkin juga karena udah terbiasa ngalamin LD jadi udah biasa ngontrol situasi kayak gitu. Dalam posisi duduk bekas lemes ketakutan itu, saya pegang betis orang yang mau nyerang saya itu trus saya lihat mukanya. Entah kenapa geli lagi rasanya, malah ketawa kayak orang gila. Bukan karena mukanya lucu, bukan, tapi karena mereka malah diam ga berani gerak. Jadi saya bilang ke mereka "kenapa ga diterusin?" Trus mereka geleng-geleng, mukanya malah sedih. Kasian juga sih lihatnya.
Saya malah dibantu berdiri terus dibersihin bajunya. Mereka malah minta maaf dan bilang "kenapa selalu takut dengan orang lain?".. Hmm.. Itu udah lain lagi maknanya, tapi ga usah saya jelasin disini.
Karena tahu bener ini LD jadi selalu ada rasa yakin dalam diri, apapun yang saya mau pasti terjadi! Kalau saya merasa mereka ga bakal nyakitin saya yah mereka ga bakal. Seolah-olah mereka bisa baca apa yang saya pikirkan. Trus, 2 orang yang lari ninggalin saya yang dua-duanya cowok itu lagi sembunyi dibelakang tong sampah. Ini mimpi apa film sih. Geli rasanya sampai ketawa lagi lihat mereka berdua. Mereka cuma nyengir dan minta maaf.
Nah.. Itu salah satu contoh dari fase mimpi abstrak -> LD. Yang awalnya diluar kehendak akhirnya jadi terkontrol sesuai keinginan sendiri. Trus, itu juga contoh kalau orang-orang di LD akan seperti itu kalau kita udah sadar.
"Maksud dari cerita itu sendiri apa?"
Begini.. Mimpi abstrak yang setiap malam kita alami itu selalu diluar kehendak kita, iya kan? Kita selalu ngelakuin hal-hal yang ga kita mau. Biasanya juga kita pengen sekali melakukan sesuatu tapi kenapa malah ga bisa atau kenapa kita malah lari. Nah, itu semua karena masih dikontrol penuh sama alam bawah sadar kita.
Sedangkan lucid dream itu mimpi yang bisa kita kontrol sepenuhnya. Bisa dibilang kita ngerebut kontrol si pengendali mimpi yang sebenarnya (alam bawah sadar) dan mulai ngontrol sesuai keinginan kita. Kalau kita mau dia jadi A, pasti jadi A. Kalau mau C pasti jadi C. Jadi, kalau kita mau orang dan kondisinya seperti apa disana. Itu bakal jadi seperti yang kita mau. Dia ga bakal bertingkah lagi seperti mimpi abstrak yang diluar kehendak. Yah mohon maaf kalau dia malah bertingkah sendiri. Itu berarti kontrolnya udah direbut balik dan kita masuk ke mimpi abstrak lagi alias bukan LD lagi namanya.
Contoh kayak kalau kita mau C trus masih aja jadi A. Nah itu dibilang fase MENUJU lucid dream atau BALIK lagi ke mimpi abstrak. Ceritanya kayak kita udah ketemu si alam bawah sadar nih dan pengen ngambil remot kontrolnya, eh dianya malah ga mau ngasih. Kondisi kita di fase ini biasanya merasa sadar tapi sebenarnya ga sama sekali. Contohnya kita seperti berdiri diantara dua cermin. Kaki kanan kita ada didalam cermin satunya (mimpi abstrak), kaki kirinya didalam cermin yang lain (LD). Kita pengen banget masuk ke cermin kiri (LD) tapi malah ditarik-tarik ke cermin kanan (mimpi abstrak)
Contoh yang lain, sebelum masuk ke dunia LD, ada dua dunia mimpi yang harus dilewati. Itu menurut pemahaman saya diluar memakai teknik 'sengaja'.
Mimpi abstrak -> Menuju/Kembali -> LD
(Ingat contoh cermin)
Kondisi kita :
Diluar kehendak (sebagai penonton) -> samar, ga bisa mengontrol tapi merasa diri sadar -> sadar sepenuhnya, sesuka hati, mengambil kontrol penuh
Lewat cerita diatas kita bisa ngambil kesimpulan kalau :
Saat diserang dan ditinggalkan itu 'mimpi abstrak' -> Ketemu batu aneh dan merasa ada yang ganjil itu 'menuju atau kembali' -> Megang betis orang yang mau nyerang itu 'LD'
Bingung yah? Kalau masih bingung bisa tanya-tanya lewat sini : klik disini *sekalian promosi, wks* peace
Kalau ada yang merasa pernah mengalami demikian, mohon maaf sekali lagi. Postingan ini bukan bermaksud meremehkan, menjatuhkan atau merasa kawan mengada-ngada dengan pengalaman LD kawan sekalian. Ga ada maksud begitu. Tapi, itu berarti kawan masih kurang belajar soal LD, kasarnya "masih kurang mengerti". Jadi, mungkin harus lebih banyak belajar memahami lagi.
Belajar LD bukan cuma belajar tekniknya saja tapi memahami dunia itu juga. Karena kalau pengetahuan kita kurang soal dunia LD itu sendiri, kita nantinya malah terkecoh dan merasa mengalami LD. Padahal ga sama sekali.
LD itu memang menjanjikan apapun. Tapi jangan berharap banyak kalau kita malas belajar. Sama halnya dengan harga, barang yang mahal itu pasti sesuai kualitasnya. Nah, LD juga begitu. Jadi kalau mau ngalamin LD yang sebenarnya harus lebih banyak belajar lagi. Sabar kalau masih dalam proses latihan terus jangan lupa sama yang di atas. Semua juga terjadi atas kehendakNya. Kalau berusaha keras nanti pasti terbayar semua.
Sekian dulu....
Terima kasih yah sudah berkunjung.
Kalau ada yang kurang berkenan, mohon dimaafkan atau bisa dituangin di kotak saran/komentar.
Kalau ada yang kurang berkenan, mohon dimaafkan atau bisa dituangin di kotak saran/komentar.
Bye-bye..
Regards,
Megumi
[Jangan biasakan budaya Copas tanpa izin dan Credit! Itu sama halnya dengan Mencuri]
gue baru mau belajar ld, doa in aq y mi...
BalasHapus